1. Pengertian Siklus Hidrologi
Siklus atau daur
merupakan suatu perputaran atau lingkaran. Siklus hidrologi adalah perputaran
air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal. Hal ini
menunjukkan bahwa volume air di permukaan bumi sifatnya tetap. Meskipun tetap
dengan perubahan iklim dan cuaca, letak mengakibatkan volume dalam bentuk
tertentu berubah, tetapi secara keseluruhan air tetap. Siklus air secara alami
berlangsung cukup panjang dan cukup lama. Sulit untuk menghitung secara tepat
berapa lama air menjalani siklusnya, karena sangat tergantung pada kondisi
geografis, pemanfaatan oleh manusia dan sejumlah faktor lain.
2. Proses siklus hidrologi
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
a. Kondensasi (pengembunan)
Ketika uap air mengembang, mendingin dan
kemudian berkondensasi, biasanya pada partikel-partikel debu kecil di udara.
Ketika kondensasi terjadi dapat berubah menjadi cair kembali atau langsung
berubah menjadi padat (es, salju, hujan batu (hail)). Partikel-partikel
air ini kemudian berkumpul dan membentuk awan.
b. Presipitasi
Presipitasi pada pembentukan hujan, salju dan
hujan batu (hail) yang berasal dari kumpulan awan. Awan-awan tersebut
bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh,
ketika awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut
menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air
tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan batu (hail), tergantung
pada suhu udara sekitarnya.
c. Evaporasi (penguapan)
Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari,
permukaan molekul-molekul air memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan
molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air yang
tidak terlihat di atmosfir. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa
setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000
mil kubik berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang
paling penting juga berasal dari tranpirasi oleh daun tanaman yang hidup.
Proses semuanya itu disebut Evapotranspirasi.
d. Transpirasi (penguapan
dari tanaman)
Uap air juga dikeluarkan dari daun-daun tanaman
melalui sebuah proses yang dinamakan transpirasi. Setiap hari tanaman
yang tumbuh secara aktif melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang
dapat ditahan.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat
berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi
oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi
terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
·
Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di
daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa
(atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan)
itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation)
dalam bentuk hujan, salju, es.
·
Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak
ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka
air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak
secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut
memasuki kembali sistem air permukaan.
·
Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah
dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit
pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah
dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama
lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar
daerah aliran sungai menuju laut.
No comments:
Post a Comment