Saturday, 6 July 2013

GEOMORFOLOGI : PENGERTIAN, HAKEKAT DAN KONSEP-KONSEP DASAR


Bentuk permukaan bumi meliputi dataran dan dasar laut atau bagian yang timbul di atas permukaan laut, dan bagian yang tenggelam didasar laut. Diatas dataran terdapat macam-macam bentuk lahan seperti bukit, pegunungan, lembah, pantai, delta dan sebagainya, didasar lautpun terdapat jurang laut (palung), gunung-gunung di dasar laut, punggung-punggung laut dan lain-lain. Kesemua bentuk-bentuk tersebut merupakan kajian geomorfologi.

Geomorfologi berasal dari 3 kata yunani yaitu ge  berarti bumi, morphe berarti bentuk, dan logos berarti ilmu. Jadi geomorfologi dapat diberi pengertian sebagai ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi. Geomorfologi tidak hanya
mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi, tetapi juga gaya dan  proses-proses yang mengakibatkan bentuk-bentuk demikian, serta perkembangan proses dari bentuk-bentuk tersebut.
Melalui kajian proses, geomorfologi berusaha mengkaji bagimana bentukan asal tersebut terjadi dan terbentuk, sebab bentukan alam yang kita lihat sama namun kemungkinan proses dan gaya-gaya (kekuatan) yang membentuknya berlainan. Contoh daerah perbukitan , dapat terbentu dari proses erosi dari kekuatan air yang mengalir ( tenaga eksogen), tetapi dapat juga terbentuk melalui proses tektonik ( tenaga endogen ).
Dengan demikian melalui geomorfologi kita dapat mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi, sekaligus menganalisa bagaimana bentukan tersebut dapat terjadi dan bagaimana perkembangan bentukan itu selanjutnya.
Geomorfologi merupakan cabang dari geografi yang telah berdiri sendiri seperti oceanografi, klimatologi, dan lain-lain.
a.       Geomorfologi dan geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena-fenomena geosfera dengan sudut pandang kelingkungan kewilayahan dalam konteks keruangan (Seminar IGI, 1988). Fenomena geosfer itu terdiri dari fenomena-fenomena atmosfera, litosfera, hidrosfera, dan biosfera. Kajian geomorfologi adalah pada fenomena litosfera, khususnya dalam hal bentuk-bentuk permukaan dan perkembangannya.
b.      Geomorfologi dan Fisiografi
Fisiografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena fisik bumi yaitu : hidosfera, litosfera dan atmosfera.  Dengan demikian geomorfologi itu adalah bagian dari fisiografi.
c.       Geomorfologi dan Geologi
Objek kajian geologi adalah bumi secara keseluruhan. Termasuk didalamnya asal kejadian, struktur, komposisi, dan sejarahnya ( termasuk perkembangan kehidupan), dan proses alamiah yang membuat perkembangannya hingga sampai pada keadaan sekarang (kartili, 1958). Dengan demikian geomorfologi merupakan bagian dari geologi.

Lebih lanjut geomorfologi itu sendiri dapat dikelompokan dalam empat bagian besar (H.Th. Verstappen,1983. Hal 4), yaitu :
1)      Geomorfologi statis yang lebih memusatkan pada bentuk-bentuk permukaan bumi yang nyata.
2)      Geomorfologi dinamis yang lebih memusatkan pada gaya dan proses yang menyebabkan bentuk permukaan itu terjadi.
3)      Geomorfologi genetis yang lebih memusatkan pada perkembangan relief permukaan bumi.
4)      Geomorfologi kelingkungan memusatkan pada bentuk-bentuk ekologis bentangan alam dengan menggunakan ukuran tertentu.

Gejala morfologi ada sejak jaman romawi dan yunani. Pada waktu itu sampai abad petengahan terdapat terori malapetaka (Catastrophism theory). Teori ini menyatakan perubahan bumi akan berubah apabila terjadi ciptaan baru oleh tuhan. Perubahan-berubahan ini diiringi oleh malapetaka-malapetaka bagi manusia, misalnya : tanah longsor, banjir, letusan gunung berapi dan lain-lain.
Pada abad 18, seorang sarjana Scotlandia yaitu J.Mutton (1726-1797) menyusun “teori uniformitarianisme” (uniformitarianism theory). Teori ini mengatakan bahwa gaya dan proses yang mengubah bentuk permukaan dari dahulu hingga sekarang sebenarnya sama, yang berbeda hanya kekuatan, kecepatan gaya dan proses tersebut. Selanjutnya dinyatakan bahwa semua bentukan lahan dipermukaan bumi terbentu secara berlahan tetapi secara terus menerus.

Prinsip dasar dalam kajian geomorfologi :
1)      Gaya dan proses pembentukan bentang alam sepanjang masa adalan sama. Perbedaannya terletak pada kekuatannya.
2)      Gaya dan proses geomorfologi yang berbeda menghasilkan bentang alam yang berbeda juga
3)      Iklim sangat mempengaruhi pembentukan bentang alam
4)      Tingkat perkembangan pembentukan bentang lahan akan menghasilkan bentang alam yang berbeda juga
5)      Siklus geomorfik yang komplek pada bentuk lahan yang ada sering dijumpai pada siklus geomorfik yang tunggal
6)      Mahluk hidup yang berpengaruh terhadap pembentukan dan perubahan bentang alam.


daftar pustaka : 
Suharini, erni dan Abraham Palangan.2009.Geomorfologi gaya, proses dan bentuk lahan.Semarang : Widya karya.

No comments:

Post a Comment