Geomorfologi berasal dari 3 kata yunani
yaitu ge berarti bumi, morphe berarti bentuk, dan logos
berarti ilmu. Jadi geomorfologi dapat diberi pengertian sebagai ilmu yang
mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi. Geomorfologi tidak hanya
mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi, tetapi juga gaya dan proses-proses yang mengakibatkan bentuk-bentuk demikian, serta perkembangan proses dari bentuk-bentuk tersebut.
mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi, tetapi juga gaya dan proses-proses yang mengakibatkan bentuk-bentuk demikian, serta perkembangan proses dari bentuk-bentuk tersebut.
Melalui kajian proses, geomorfologi
berusaha mengkaji bagimana bentukan asal tersebut terjadi dan terbentuk, sebab
bentukan alam yang kita lihat sama namun kemungkinan proses dan gaya-gaya
(kekuatan) yang membentuknya berlainan. Contoh daerah perbukitan , dapat
terbentu dari proses erosi dari kekuatan air yang mengalir ( tenaga eksogen),
tetapi dapat juga terbentuk melalui proses tektonik ( tenaga endogen ).
Dengan demikian melalui geomorfologi
kita dapat mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi, sekaligus menganalisa
bagaimana bentukan tersebut dapat terjadi dan bagaimana perkembangan bentukan
itu selanjutnya.
Geomorfologi merupakan cabang dari geografi yang
telah berdiri sendiri seperti oceanografi, klimatologi, dan lain-lain.
a.
Geomorfologi dan
geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan
perbedaan fenomena-fenomena geosfera dengan sudut pandang kelingkungan
kewilayahan dalam konteks keruangan (Seminar IGI, 1988). Fenomena geosfer itu
terdiri dari fenomena-fenomena atmosfera, litosfera, hidrosfera, dan biosfera.
Kajian geomorfologi adalah pada fenomena litosfera, khususnya dalam hal
bentuk-bentuk permukaan dan perkembangannya.
b.
Geomorfologi dan
Fisiografi
Fisiografi adalah ilmu yang mempelajari
fenomena-fenomena fisik bumi yaitu : hidosfera, litosfera dan atmosfera. Dengan demikian geomorfologi itu adalah
bagian dari fisiografi.
c.
Geomorfologi dan
Geologi
Objek kajian geologi adalah bumi secara keseluruhan.
Termasuk didalamnya asal kejadian, struktur, komposisi, dan sejarahnya (
termasuk perkembangan kehidupan), dan proses alamiah yang membuat
perkembangannya hingga sampai pada keadaan sekarang (kartili, 1958). Dengan
demikian geomorfologi merupakan bagian dari geologi.
Lebih
lanjut geomorfologi itu sendiri dapat dikelompokan dalam empat bagian besar
(H.Th. Verstappen,1983. Hal 4), yaitu :
1)
Geomorfologi
statis yang lebih memusatkan pada bentuk-bentuk permukaan bumi yang nyata.
2)
Geomorfologi
dinamis yang lebih memusatkan pada gaya dan proses yang menyebabkan bentuk
permukaan itu terjadi.
3)
Geomorfologi
genetis yang lebih memusatkan pada perkembangan relief permukaan bumi.
4)
Geomorfologi
kelingkungan memusatkan pada bentuk-bentuk ekologis bentangan alam dengan
menggunakan ukuran tertentu.
Gejala morfologi ada sejak jaman romawi
dan yunani. Pada waktu itu sampai abad petengahan terdapat terori malapetaka
(Catastrophism theory). Teori ini menyatakan perubahan bumi akan berubah
apabila terjadi ciptaan baru oleh tuhan. Perubahan-berubahan ini diiringi oleh
malapetaka-malapetaka bagi manusia, misalnya : tanah longsor, banjir, letusan
gunung berapi dan lain-lain.
Pada abad 18, seorang sarjana Scotlandia
yaitu J.Mutton (1726-1797) menyusun “teori uniformitarianisme”
(uniformitarianism theory). Teori ini mengatakan bahwa gaya dan proses yang
mengubah bentuk permukaan dari dahulu hingga sekarang sebenarnya sama, yang
berbeda hanya kekuatan, kecepatan gaya dan proses tersebut. Selanjutnya
dinyatakan bahwa semua bentukan lahan dipermukaan bumi terbentu secara berlahan
tetapi secara terus menerus.
Prinsip dasar dalam kajian geomorfologi :
1)
Gaya dan proses
pembentukan bentang alam sepanjang masa adalan sama. Perbedaannya terletak pada
kekuatannya.
2)
Gaya dan proses
geomorfologi yang berbeda menghasilkan bentang alam yang berbeda juga
3)
Iklim sangat
mempengaruhi pembentukan bentang alam
4)
Tingkat
perkembangan pembentukan bentang lahan akan menghasilkan bentang alam yang
berbeda juga
5)
Siklus geomorfik
yang komplek pada bentuk lahan yang ada sering dijumpai pada siklus geomorfik
yang tunggal
6)
Mahluk hidup
yang berpengaruh terhadap pembentukan dan perubahan bentang alam.
daftar pustaka :
Suharini, erni dan Abraham Palangan.2009.Geomorfologi gaya, proses dan bentuk lahan.Semarang : Widya karya.
daftar pustaka :
Suharini, erni dan Abraham Palangan.2009.Geomorfologi gaya, proses dan bentuk lahan.Semarang : Widya karya.
No comments:
Post a Comment