Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya
pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan
bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas).Paradigma baru kegiatan
industri pertambangan ialah mengacu pada konsep Pertambangan
yang berwawasan
Lingkungan dan berkelanjutan, yang meliputi :
1.
Penyelidikan Umum
(prospecting)
2.
Eksplorasi : eksplorasi
pendahuluan, eksplorasi rinci
3.
Studi kelayakan : teknik,
ekonomik, lingkungan (termasuk studi amdal)
4.
Persiapan produksi
(development, construction)
5.
Penambangan (Pembongkaran,
Pemuatan,Pengangkutan, Penimbunan)
6.
Reklamasi dan Pengelolaan
Lingkungan
7.
Pengolahan (mineral
dressing)
8.
Pemurnian / metalurgi
ekstraksi
9.
Pemasaran
10.
Corporate Social
Responsibility (CSR)
11.
Pengakhiran Tambang (Mine
Closure)
Ilmu Pertambangan : ialah
cabang ilmu yang mempelajari secara teori dan praktik hal-hal yang berkaitan
dengan industri pertambangan berdasarkan prinsip praktik pertambangan yang baik
dan benar (good mining practice).
Penambangan (Exploitation).
Merupakan kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual)
maupun mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan
bahan galian. Beberapa tahapan kegiatan penambangan secara garis besar adalah :
1. Pembabatan (clearing)
2. Pengupasan tanah penutup (stripping)
3. Penggalian bahan galian (mining)
4. Pemuatan (loading)
5. Pengangkutan (hauling)
6. Penumpahan (waste dump)
Factor-faktor dalam pemilihan system penambangan yaitu :
1. Sifat keruangan dari endapan bijih
1. Pembabatan (clearing)
2. Pengupasan tanah penutup (stripping)
3. Penggalian bahan galian (mining)
4. Pemuatan (loading)
5. Pengangkutan (hauling)
6. Penumpahan (waste dump)
Factor-faktor dalam pemilihan system penambangan yaitu :
1. Sifat keruangan dari endapan bijih
a.
Ukuran (dimensi : tinggi
atau tebal khususnya)
b.
Bentuk (tanular,
lentikular, massif, irregular)
c.
Posisi (miring, mendatar
atau tegak)
d.
Kedalaman (nilai
rata-rata, nisbah pengupasan)
2. Kondisi geologi dan hidrologi
a. Mineralogy dan petrologi (sulfida atau oksida)
b. Komposisi kimia (utama, hasil samping, mineral by product)
c. Struktur endapan (lipatan, patahan, intrusi, diskontinuitas)
d. Bidang lemah (kekar, fracture, cleavage dalam mineral, cleat dalam batubara)
e. Keseragaman, alterasi, erosi
f. Air tanah dan hidrologi
b. Komposisi kimia (utama, hasil samping, mineral by product)
c. Struktur endapan (lipatan, patahan, intrusi, diskontinuitas)
d. Bidang lemah (kekar, fracture, cleavage dalam mineral, cleat dalam batubara)
e. Keseragaman, alterasi, erosi
f. Air tanah dan hidrologi
3. Sifat geomekanik
a. Sifat elastic (kekuatan, modulus elastic, koefesien poison)
b. Perilaku plastis atau viscoelastis (flow, creep)
c. Keadaan tegangan (tegangan awal, induksi)
d. Konsolidasi, kompaksi dan kompeten
e. Sifat-sifat fisik yang lain (bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas bebas, lengas bawaan)
b. Perilaku plastis atau viscoelastis (flow, creep)
c. Keadaan tegangan (tegangan awal, induksi)
d. Konsolidasi, kompaksi dan kompeten
e. Sifat-sifat fisik yang lain (bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas bebas, lengas bawaan)
4. Konsiderasi ekonomi
a. Cadangan (tonnage dan kadar)
b. Produksi
c. Umur tambang
d. Produktifitas
e. Perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang cocok
b. Produksi
c. Umur tambang
d. Produktifitas
e. Perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang cocok
5. Factor teknologi
a. Perolehan tambang
b. Dilusi (jumlah waste yang dihasilkan dengan bijih)
c. Kefleksibilitas metode dengan perubahan kondisi-kondisi
d. Selektifitas metode untuk bijih dan waste
e. Konsentrasi/penyebaran pekerjaan
b. Dilusi (jumlah waste yang dihasilkan dengan bijih)
c. Kefleksibilitas metode dengan perubahan kondisi-kondisi
d. Selektifitas metode untuk bijih dan waste
e. Konsentrasi/penyebaran pekerjaan
Dasar dalam pemilihan metode penambangan yaitu Stripping Ratio
(SR) yaitu berapa jumlah waste (tanah buangan baik O/B maupun batuan samping)
yang harus dibuang/disingkirkan untuk memperoleh 1 ton endapan bijih sampai
pada ultimate pit limit.
No comments:
Post a Comment